Indofarma Tbk

SOFT LAUNCHING PRODUK INOVASI PT INDOFARMA TBK BERSAMA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA PROGRAM MATCHING FUND 2023

PT Indofarma Tbk bersama Fakultas Farmasi Universitas Pancasila adakan soft launching produk Inovasi program Matching Fund 2023 Kemenristekdikti. Kerjasama ini mengambil tema “Pengembangan Terapi Pendamping Kanker Payudara dari Temulawak dalam Rangka Kemandirian Bahan Baku Obat Tradisional”.

Kegiatan yang berlangsung di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (30/11) ini dihadiri oleh Direktur Produksi dan Supply Chain PT Indofarma Tbk, Jejen Nugraha serta Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. apt. Novi Yantih, M.Si beserta jajaran.

Dalam sambutannya, Jejen Nugraha mengucapkan terima kasih kepada Kedaireka Kemenristekdikti karena dapat membuka peluang kolaborasi salah satunya pengembangan herbal dan produk farmasi yang saat ini sedang dikerjakan oleh Indofarma dan Universitas Pancasila. Menurutnya fokus pengembangan yang dipilih saat ini potensial di industri farmasi maupun potensial dalam pengembangan sumber daya alam Indonesia. Khususnya pasca covid, masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Herbal hadir sebagai solusi yang terpercaya karena herbal memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

“Tahun ini Indofarma mendapatkan dana PMN untuk pengembangan fasilitas produksi salah satunya ekstraksi herbal. Dan pada tahun ini pula, Indofarma mengembangkan usaha pada bisnis toll manufacturing dengan basis B2B, sehingga semakin mendukung aktivitas produksi herbal yang dapat dimanfaatkan untuk program kerjasama ini” ujar Jejen.

Sementara itu Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. apt. Novi Yantih, M.Si mengatakan, temulawak dipilih karena sudah ada penelitian bahwa herbal asli Indonesia ini merupakan herbal anti kanker, begitupun dengan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila juga sudah melakukan penelitian terhadap hal tersebut.

“Program Matching Fund 2023 ini sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri dengan pembiayaan dari Kemenristekdikti. Begitupun juga dengan Indofarma yang telah berkontribusi banyak baik biaya maupun fasilitas lainnya pada program ini. Sehingga harus dimanfaatkan salah satunya untuk mengembangkan bahan alam sebagai solusi kesehatan kita” Ujar Novi.

Turut hadir dalam kegiatan koordinator Matching Fund Universitas Pancasila 2023, Dr. Ir. Setia Damayanti, M.Si serta Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed., M.Si yang mengawal langsung jalannya program ini.

Selain kapasitas produksi yang mumpuni untuk hasilkan produk terapi pendamping kanker payudara dari temulawak, pastinya Fakultas farmasi juga akan melakukan penelitian dan eksplorasi bahan alam yaitu ragam jenis dan varian temulawak yang terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya untuk identifikasi kandungan temulawak yang paling optimal.

Harapannya, kerjasama ini dapat berkelanjutan dan mampu menghasilkan produk dalam negeri dari bahan alam Indonesia sebagai solusi kesehatan masyarakat.

Scroll to Top